Saturday, February 04, 2017

Toleransi Yang Keblablasan

Kali ini gw mau ngomong serius, karena makin lama gw lihat kondisi di negara gw kerukunan antar umat beragamanya makin terjadi gap, yang sangat disayangkan karena mereka mengintrepestrasikan toleransi terlalu jauh dan kebablasan. Jadi inilah pendapat gw apa itu yang dimaksud toleransi yang sesungguhnya itu.

Toleransi antar umat beragama adalah memberikan kebebasan masyarakat dalam beribadah sesuai kepercayaan & agamanya masing masing. Juga tidak memaksakan kehendak ajaran dari kepercayaan dan agama kita diaplikasikan ke pemeluk agama lain.
Yang terjadi sekarang sudah melewati batas toleransi dan salah kaprah, saling memaksakan kehendak satu sama lain.

Contohnya bagi perusahaan yang memaksakan kehendak mewajibkan karyawan muslimnya menggunakan atribut natal, menurut gw sudah tidak menerapkan toleransi antar umat beragama dan tidak menggunakan tenggang rasa sama sekali. Begitu juga sebaliknya, para muslim yang melakukan pembubaran ibadah pemeluk agama lain & melakukan sweeping, sama aja, harus belajar dan memahami ajaran Islam lebih dalam lagi, karena Islam justru mengajarkan toleransi.

Dalam Islam sudah dijelaskan dalam surat Al-Qafiruun ayat 6, "Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku." Biarkan mereka melaksanakan ibadah mereka dan kita pun melaksanakan ibadah kita sesuai ajaran agama kita masing masing. Itulah bentuk penghormatan dan toleransi kita terhadap mereka yang non muslim. Yang non muslim pun harus menghormati keyakinan agama kita sebagai bagian dari bentuk toleransi mereka kepada kita.
Oleh karena itu perlu Ilmu untuk memahami segala sesuatu, jangan merasa tahu tanpa mempelajari. Perlu mengenal batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melakukan toleransi. Tidak mengambil kesimpulan sendiri dan merasa diri yang paling benar.

Tambahan pula, yang minoritas juga harus bisa mengalah dengan yang mayoritas. Contohnya bila kita di Bali yang sedang merayakan hari raya Nyepi, tentu kita tidak bisa memaksakan mereka buka toko hanya karena kita sedang liburan disana misalnya, karena mereka sedang melaksanakan ibadah dan kepercayaan mereka masing - masing dan kita wajib menghormatinya. Begitu juga bagi umat non muslim yang tidak menjalani puasa, harap maklum jika banyak tempat makan tutup atau menjalani batasan tertentu dibulan puasa, karena mereka juga sedang melaksanakan ibadah dan kepercayaan mereka masing masing. Begitu juga bagi rekan rekan non muslim yang sedang merayakan Natal, kita tidak boleh mengganggunya karena mereka juga sedang menjalankan ibadah mereka. Tentu lebih indah dan lebih elok jika kita saling menghormati dan menghargai bukan? Karena merasa dihargai maka mereka pun akan melakukan hal yang sama terhadap kita.

Jadi mari kita terapkan kerukunan antar umat beragama, agar damai dan kuat kesatuan bangsa Indonesiaku tercinta dengan tidak melakukan toleransi yang keblablasan.