Tuesday, April 01, 2008

I'M BACK!!

I'm finally covering back my blog! my last blog on June 2005.... lama bener yaa...
Abisnya saking kelamaan gw sampe lupa login gw sendiri ... hiks hiks
Gw mau update jg, on 4th March 2007 adalah hari bersejarah gw... karena dihari itu gw telah resmi menjadi istri dari suamiku sekarang (taelah dibolak balik ajah) :-)
Akhirnya my sweet dream comes true, i have my own family, tinggal nunggu lahirnya our cute babies ke dunia ini...
Tapi setelah menunggu sekian lama (bilang aja ampir setahun gitu lho), awal Agustus 2007 kemarin gw and my hubby memberanikan diri periksa ke obgyn di RS Harapan Kita, diterima dg baik oleh dr. Abdul Latief.
Untungnya gak salah pilih, dokternya baik bow, terus dia minta gw periksa usg transvagina utk memastikan knp knpnya pd waktu H3-5 gw haid. Akhir Januari 2008 kemarin gw baru balik lagi, karena nemuin waktu H3-5 dg jadwalnya obgyn nya tuh susah banget. Walhasil abis deh gw diomel2in knp baru balik bla bla bla... yah dok, emangnya gw yg ngatur kali haidnya kapan, gw kan pengennya diusg sm obgyn yg sama jg....ughh! Terus tgl 4 Februari kemarin gw usgtranvagina jg dg obgyn yg sama di H4, dan diketahui penyebabnya adalah PCO, yg bisa dikatakan gw infertil, tp masih bisa disembuhkan kok.... (Alhamdullilah)

Polycystic Ovary Syndrome (abbreviated PCOS or PCO), also known clinically as Stein-Leventhal syndrome, is an endocrine disorder that affects approximately 10% of all women . It occurs amongst all races and nationalities, is the most common hormonal disorder among women of reproductive age, and is a leading cause of infertility.[citation needed] The principal features are weight problems, lack of regular ovulation and/or menstruation, and excessive amounts or effects of androgenic (masculinizing) hormones. The symptoms and severity of the syndrome vary greatly between women. While the causes are unknown, insulin resistance, diabetes and obesity are all strongly correlated with PCOS (wikipedia).

Obgynnya jg bilang, kemungkinan dikandungan gw jg ada varises, karena konturnya kasar. Duh sedih banget saat itu, tapi gw anggap ini cobaan dr yang Maha Kuasa jadi gw berusaha sabar. Untungnya my luv hubby pengertian dan support gw banget untuk atasin penyakit gw ini. Menurut obgyn gw PCO ini juga bisa disebabkan karena hyperandrogen, yaitu kelebihan hormon androgen (maskulin), terapi obatnya adalah dengan pemberian pil KB CPA secara teratur. Salah satunya yg direkomend oleh obgyn nya adalah pil KB yasmine.

Hiperandrogen adalah keadaan di mana kadar hormon androgen meningkat secara abnormal atau saat androgen bekerja secara berlebihan. Beberapa gejala hiperandrogen antara lain: gangguan kulit, seperti jerawat, seborea, ketombe, kebotakan (alopesia), hirsutisme (gejala munculnya rambut pada bagian tubuh perempuan yang biasanya tidak ditumbuhi rambut seperti di bawah dagu, atas bibir, dada, dan lain-lain), dan juga terjadinya Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).

Dalam presentasinya tentang hiperandrogen, Dr Frizar Irmansyah SpOG (K) mengungkapkan, androgen yang dominan dalam tubuh perempuan juga bisa dicirikan lewat gejala virilisasi, diferensiasi primer atau sekunder genitalia eksterna perempuan dan bentuk tubuh perempuan ke arah genitalia laki-laki atau ke arah bentuk tubuh laki-laki (maskulinisasi).

"Bisa terlihat juga dari gambaran virilisasi hipertrofi klitoris, fenotif laki-laki (bentuk fisik, Red), perubahan suara dan hipotrofi (penyusutan, Red) payudara. Lalu juga gambaran androgenisasi, hirsutisme, seborhea, akne, alopesia, atrofi atau hipotrofi payudara, uterus, dan genitalia eksterna, serta amenorea," tutur Frizar dalam diskusi Kontrasepsi Oral vs Hiperandrogen pada Wanita di Hotel Mulia, Kamis (14/2).

Pada tubuh perempuan, ada tiga hormon yang berperan dominan, yakni estrogen, progesteron, dan androgen. Androgen sedikit diperlukan tubuh perempuan untuk menciptakan gairah seksual. Dan juga sebagai precursor (pembakal) hormon estrogen nantinya.

"Androgen pada perempuan diproduksi oleh kelenjar suprarenal dan oleh ovarium. Di ovarium, ada sel menghasilkan androgen dan untuk diubah menjadi estrogen. Dalam tubuh perempuan biasalah terjadi pola ini. Bolak-balik saja, androgen-estrogen. Proses ini terjadi dalam keseimbangan. Tapi, kalau ada gangguan akan ada yang dominan. Manifestasinya ya berbagai gejala tadi. Kalau kelamaan payudaranya bisa jadi rata, suara berat, wajah jerawatan berminyak, dan badan kekar seperti laki-laki. Kalau alat kelamin tetap, kecuali kalau kelainannya memang sejak dari kandungan, hermaprodit," kata Frizar menjelaskan.

Hiperandrogen disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya produksi androgen di ovarium dan suprarenal yang berlebihan, produksi Sex Hormone Binding Globulin (SHBG) berkurang, pengeluaran testosteron berkurang oleh ginjal, peningkatan perubahan testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) di perifer (kulit atau folikel rambut), pemberian androgen dari luar, dan meningkatkanya sensitivitas organ-organ tertentu terhadap androgen.

"Masalah hiperandrogen muncul pada perempuan karena SHBG berkurang. SHBG adalah protein yang mengikat hormon androgen. Kalau ini berkurang, kadar androgen bebas yang beredar dalam darah akan naik karena tidak terikat proteinnya," kata Frizar lagi.

Karena kelainan ini disebabkan hormon, maka pengobatannya juga tak lepas dari peranan obat-obatan pengatur hormon. Khususnya yang juga digunakan untuk mencegah kehamilan atau alat kontrasepsi oral (pil KB). Pil KB efektif mengatasi masalah hiperandrogen karena memiliki efek anti-androgenik (CPA atau Ciproterone Asetat) dan diperkuat dengan aktivitas anti-gonadotropik yang dikombinasi dengan ethinyloestradiol, (CPA/EE).

Karena pil KB yang ini mengandung CPA sehingga bisa mengatasi jerawat. Pil KB jenis ini sering disebut dengan pil KB Plus Cantik. "Pil KB Plus Cantik bekerja dengan mengatur hormon estrogen dan progesteron (hormon reproduktif). Kontrasepsi oral plus CPA menghambat estrogen alami dan produksi progesteron oleh ovarium, sehingga menghambat proses pertumbuhan dan pelepasan folikel androgen (penyebab jerawat dengan memproduksi minyak secara berlebihan pada kulit). Pil KB plus ini juga memblok efek androgen dan mengurangi jerawat baru dan bintik hitam," katanya.

Pil KB plus CPA memberikan keuntungan kontrasepsi, mengatuir siklus haid, serta aman dan nyaman digunakan. Serta mampu mengatasi hiperandrogen, utamanya menghilangkan jerawat dan hirtusisme (Jurnal Nasional).

Untungnya gw belom sampe kayak laki2, kalo nggak mana mau my hubby sm gw......hihihi... Obgyn bilang gw harus terapi minum Yasmin selama 3 bulan, disertai dengan treatment menggunakan faktu untuk mengobati varisesnya. Menurut obgyn jg faktu tersebut jg "aman" digunakan karena mengandung ekstra kulit jeruk.

Saat ini sih gw juga lagi terapi pemijatan dengan shinse sukimin dirawamangun, udah hampir dua bulan tapi belom ada hasilnya. Yah sabar aja namanya juga usaha, apapun akan gw jalani selama tidak mudarat untuk mendapatkan sang buah hati..... aamiin :- )